Kamis, 19 Februari 2009

Untuk yang mencintaiku

Mentari masih tersipu malu
kicau burung bernyanyi menyapa pagi
tetes embun diantara dedaunan
sesejuk hati merindukanmu

Kubasuh wajah, tangan
dan kaki tuk sempurnakan wudhu
sisa airmata dan gundah hati semalam lalu sirna
cinta kemana harus kutemukan dirinya
kemana rindu ini harus kubawa
nikmat merana dalam sepi
sayup azan terdengar syahdu dihati

Aku merindukan sentuhannya
tak melebihi dekapan pada yang maha mencintaiku
Aku merindukan cintanya
tak melebihi nikmatnya bercumbu
pada yang maha pencipta manusia
dan aku selalu merindukan bisikkan mesramu
tapi tak melebihi janji
apalagi ingkar padamu
ya Robbku

Aku takjub... bersungkur menyembahmu
Kau diatas segala-galanya..
betapa agung tahtamu disurga penuh cinta
rengkuhlah diri ini untuk bersandar dikursi emasmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

boleh usul tapi gak boleh asal
boleh asal tapi gak boleh usul
....emang uennaaaaaakkk.....wkwkwkwk
TQ